Dan di atas awan pasti tidak ada hujan..
Langit yang biru mengingatkanku pada lautan. Sempat berpikir bahwa bumi ini di isi dengan sesuatu yang seimbang. Meski aku tidak tahu pasti, tapi itu nyata. Di permukaan kita memiliki sungai dan lautan, di itu semua kita memiliki awan yang turunkan hujan. Meski mereka saling jauh berjarak, namun mereka saling bertautan.
Matahari adalah raja yang membuat mereka bahagia hidup bersama. Dengan angin sebagai kendaraannya, lautan dan awan membentuk hujan yang menyejukkan. Meski sesekali angin,si pesuruh itu, bertiup keterlaluan. Menyapu atap rumah dan pepohonan. Orang-orang bilang itu adalah badai. Mungkin angin bosan mengantar hujan.
Dan di atas awan pasti tidak ada hujan.
Aku ingin pergi ke sana, pastinya tidak dengan angin sebagai kendaraannya. Aku ingin pergi ke sana dengan sayap. Aku ingin terbang. Menyapa burung elang, dan burung gereja. Aku ingin seperti mereka. Melintasi angkasa tanpa harus memedulikan lampu merah. Cukup melaju tanpa harus berhenti. Meski ada satu hal yang harus aku hindari : Menabrak pesawat terbang.
Aku ingin bertemu dengan Zeus. Tapi aku tidak tahu di mana letak kerajaannya. Sesekali aku ingin bermain petir bersamanya. Mungkin juga aku akan bertemu dengan Hercules anak Zeus, tapi apa Hercules ada di sana? Atau dia lebih senang menjadi manusia? Ah, kalau hal terakhir yang ia pilih betapa bodohnya dia? Aku saja ingin pergi ke kerajaan di atas awan.
Aku ingin ke kerajaan Zeus, bagaimana pun caranya aku harus!
Tapi pasti Ibu akan melarangku. “Anton! Kamu menuruti ibu!” aku benci kata-kata itu. Kenapa setiap anak harus menuruti kata-kata ibunya?
Ibu selalu melarangku. Setiap kali aku melakukan sesuatu, setiap kali itu pula pasti ia melarangku. Aku tidak mengerti kenapa seperti itu. Ibu hanya suka melihat anak-anaknya belajar. Dua kakakku, Joseline dan Christine, adalah dua remaja kutu buku. Dan aku benci mereka. Tapi celakanya ibu selalu mengatakan : “Kau harus contoh mereka.”
Aku benci belajar! Aku benci matematika! Dan lebih benci lagi pada Bu Rosemary guru matematikaku! Aku benci sekolah. Aku ingin ke kerajaan Zeus! Aku benci hujan, seperti ibu membenciku bila ku menggambar awan di dinding kamarku. : Kamu boleh melihat awan di luar sana, tapi tidak di kamarmu, Anton!
Dan di atas awan pasti tidak ada hujan. Pasti akan lebih menyenangkan.